Sabtu, 22 Juni 2013

XII. Revisi pesan pesan bisnis

A. Ketrampilan Merevisi
            Menulis pesan – pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan – pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab.
            Maka dari itu dalam menulis surat – surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal – asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun format penulisan.
            Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan – pesan bisnis mencakup pesan – pesan bisnis tertulis dan pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.
I. Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
a. mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
            pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunai pengruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraph pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
b. mengedit mekanik atau teknis penulisan
            Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:
·        Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
·        Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kapital).
·        Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
·        Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah.
·        Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.
c. mengedit format dan layout
              langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan – pesan bisnis lisan
            sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:
a. Substansi pesan
    mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
b. Pengorganisasian pesan
     mencakup 3 poin penting, yaitu:
·        Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
·        Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan substansi pesan.
·        Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
c. Gaya bahasa
     Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.
B. Pemilihan kata yang tepat
            Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pilihlah kata yang sudah familiar
            Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2. Pilihlah kata-kata yang singkat
            Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
            Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
C. Membuat kalimat yang efektif
            Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topic suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
1. Tiga jenis kalimat
·        Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
·        Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
·        Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
2. Cara mengembangkan paragraph
            Ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan suatu paragraph. Yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alas an terlebih dahulu, kemudian baru keimpulan. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian baru alasan-alasannya. Suatu paragraph dapat dikembangkan dengan memberikan:
a. Ilustrasi
            ilustrasi dapat memberikan gambaran terhadap idea tau gagasan umum. Pemberian contoh terhadap suatu topic bahasan yang relevan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh audiens.
b. Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
            anda dapat mengmbangkan suatu paragraph dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c. Pembahasan sebab-akibat
            pola pengembangan paragraph dengan sebab-akibat akan membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
            paragraph dapat dikembangkan dengan cara elakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengmbangan dengan pengelompokan ini akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima pesan.
e. Pembahasan pemecahan masalah
            cara lain dalam pengembangan paragraph adalah dengan cara menyajikan masalah, kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut. Cara pengembangan paragraph ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat perlu bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi. 
 
referensi : http://mrizki12.blogspot.com

XI. pengorganisasian pesan pesan bisnis

1. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN  TAK TERORGANISIR
a. Bertele-tele
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan

2. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
. Pengorganisasian yang balk:
• Subjek dan tujuan harus jelas.
• Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
• Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis
Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik ?
1. Membantu audience memahami suatu pesan
2. Membantu audience menerima suatu pesan

Menghemat waktu : apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan menghabiskan waktu audence
Mempermudah pekerjaan komunikator
pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu

3.     PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
         Untuk mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1.            Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada.
Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, antara lain :
a.              Memulai dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan terhadap audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya.
b.             Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna dalam mendukung ide-ide pokok.
c.              Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang dibuat akan semakin baik.

2.            Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana organisasional, melalui dua pendekatan yaitu :
a.      Pendekatan Langsung (direct approach), sering disebut juga dengan pendekatan deduktif ,     dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini.
b.       Pendekatan Tidak Langsung (indirect approach), atau sering disebut dengan pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan merespon negatif dan tidak menyenangkan.
         Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan. Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill, pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.  
 
 
 
referensi :  http://wijayahery.blogspot.com

X. perencanaan pesan pesan bisnis

A. PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI

Proses komposisi (composition process) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat di analogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang composer. Dia harus merencanakan lagu apa yang aka bibuat untuk mengiringi lagu tersebut. Kemudian mereka harus melakukan latihan dan uji ulang atau revisi-revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang diciptakan mempunyai mutu yang bagus, enak didengar dan mudah dicerna oleh para pengemarnya.

Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu :
a) Pencanaan
Dalam fase perencanaan (planning phase), dipikirkan hal-hal cukup mendasar, seperti yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampaikan dan saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

b) Komposisi
Komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat dan paragraph. Hal ini mengunakan kata-kata yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima.

c) Revisi
Setelah ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraph, perhatikan apakah kata-kata tersebut telah diekspresikan dengan benar. Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelah kembali, apakah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya atau tidak.




B. PENENTUAN TUJUAN

Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal yang pertama dilakukan adalah memikirkan maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan dan menjaga goodwill di hadapan audience, maka hal pertama-tama ia harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.

1. Mengapa tujuan itu harus jelas.

Dengan tujuan yang jelas maka akan membantu pengambilan beberapa keputusan diantaranya sebagai berikut :

a) Keputusan untuk meneruskan pesan .
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri sendiri, apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak?

b) Keputusan untuk menenggapi audience
Untuk memutuskan cara terbaik menanggapi audience, komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan inti pesan yang disampaikan? Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui tanpa mengetahui motif audiencenya, komunikator tidak dapat menanggapi mereka dengan baik.

c) Keputusan untuk memutuskan isi
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Informasi yang tidak relevan harus di singkirkan jauh-jauh.

d) Keputusan untuk menetapkan saluran atau media
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat tergantung pada tujuan yang dikehendaki. Saluran komunikasi yang akan digunakan dapat berupa lisan atau tulisan.

2. Tujuan komunikasi bisnis

Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
a. Memberi informasi (informing)
b. Persuasi (persuading)
c. Kolaborasi (collaborating) dengan audience.
3. Cara Menguji Tujuan

Ada empat pertanyaan dalam menguji tujuan yang tela ditentukan yaitu :
a) Apakah tujuan tersebut realistis?
b) Apakah waktunya tepat?
c) Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
d) Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan


C. ANALISIS AUDIENCE

Setelah komunikasi tersebut telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audience yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka dan apa yang mereka ketahui?

1) Cara mengembangkan profil audience

a. Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience?
Audience dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan prilaku yang berbeda dengan audience yang berjumlah sedikit sehingga untuk mengadapi diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah audience.

b. Siapa audience
Bila audience yang dituju lebih dari satu orang komunikator perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang posisi kunci/posisi yang penting, seperti mereka yang memiliki status organisasional tinggi.

c. Reaksi audience
Setelah mengetahui siapa yang menjadi audience, perlu diketahui komposisi audience adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis,

d. Bagaimana tingkat pemahaman audience?
Ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience seperti tingkat pendidikan, usia, dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika komunikator dan audience memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audience tersebut dididik.

e. Bagaimana hubungan komunikator dengan audience?
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audience, audience harus dapat diyakinkan sebelum presentasi disampaikan. Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan akan membuat audience termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak pembicaraannya, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.

2) Cara memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah satu kunci dari komunikasi yang efektif adalah mengetahui kebutuhan informasi audience dan selajuntnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience yaitu :
a. Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.

3) Cara memuaskan kebutuhan motivasional audience
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audience untuk mau mengubah prilaku mereka. Tetapi, pemberian motivasi ini seringkali mengalami hambatan/ kendala. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut perlu melakukan pendekatan dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional dan pendekatan emosi audience.

D. PENENTUAN IDE POKOK
Setelah menganalisis tujuan dan audience, langkah selanjutnya adalah menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Topik dan ide pokok merupakan dua htal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang luas. Sedangkan ide adalah pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audience.
Sebelum menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus diidentisikasi adalah :

1. Teknik Brainstorming.
a) Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b) Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.

c) CFR (Conclusions, findings, recommendations¬¬¬) Worksheet.

Jika subjek yang dibahas mencekup pemecahan masalah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.

d) Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberika poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.

e) Question And Answer Chain
Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.

f) Pembatasan cakupan
penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.

E. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan dan tulisan. Pilihan mendasar berbicara dan menulis tergantung pada tujuan dan maksud pesan audience dan karakteristik dari dua saluran komunikasi tersebut.

a. Komunikasi Lisan

Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuanya memberikan umpan balik dengan segera. Saluran digunakan bila pesan yang disampaihakan sederhana, tidak diperlukan catatan permanent dan audience dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan yang lain yaitu sifatnya yang ekonomis.
Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang yang tidak terencan, pembicaran lewat telepon, wawancaram pertemuan kelompok kecil, seminar, workshop, program pelatihan, pidato formal dan prentasi penting lainnya.

b. Komunikasi Tertulis

Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai macam bentuk seperti surat, memo, dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis yaitu penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.


referensi :  http://zayardinadin.blogspot.com

IX. landasan pemikiran komunikasi bisnis

1. PENGERTIAN DAN CAKUPAN
          Perkembangan pendidikan bisnis mulai meningkat pada saat dimulainya penggunaan mesin ketik pada tahun 1714, kemudian semakin berkembang mengikuti perkembangan kebudayaan yang diciptakan manusia. Dengan demikian orientasi pendidikan bisnis akan terus berubah sesuai dengan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu tanpa pengetahuan ekonomi, pendidikan bisnis yang diperoleh kurang lengkap dan kurang sempurna. Pendidikan bisnis, apapun bentuknya sebenarnya tidak lepas dari tujuan : Memberi pelatihan untuk pekerjaan khususMengembangkan keterampilan.Dengan tujuan tersebut diharapkan peserta didik mempunyai kemampuan (kognitif dan psikomotoris) dalam berkompetisi, berkairir, menyesuaikan diri dengan jabatan dan memberikan pengetahuan perdagangan bebas sehingga ia mampu menjadi produsen yang mempunyai daya saing tinggi.

2. BISNIS DALAM PANDANGAN KOMUNIKASI
            Asas-asas komunikasi modern  lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan komunikan dalam proses komunikasi. Itu lebih penting daripada fungsi pesan dan tujuan komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip lebih modern pun lebih memperhitungkan factor peluang daripada produksi.
Peluang pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar.

3. PEMASARAN DAN KOMUNIKASI
            Pemasaran adalah proses social dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok kebutuhan, keinginan dan permintaan terhadap produk atau nilai yang tergantung pada tingkat kepuasan tertentu kemudian menimbulkan transaksi.

4. DIFUSI DAN INOVASI
           Latar belakang munculnya gagasan difusi dan inovasi merupakan bagian dari studi tentang efek komunikasi (massa) terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Komunikasi diasumsikan mempunyai kekuatan yang dapat digunakan secara sadar untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku masyrakat terutama dalam hal penerimaan dan pembayaraan teknologi baru.
          Dengan demikian, masalah komunikasi bukan hanya bagaimana melakukan transformasi ide dan pesan melalui penyebarluasan informasi. Difusi dan inovasi merupakan problem structural, artinya penerimaan dan penyebar luasan ide baru tersebut sangat tergantung pada sifat atau karakteristik lapisan masyarkat.
          Inovasi adlaah segala sesuatu tentang ide, cara-cara ataupun objek dipersepsikan oleh seseorang  sebgai susuatu yang baru. Suatu inovasi diterima atau tidak diterima oleh masyarrakat tergantung dari beberapa atribut, antara lain :
  • Keuntungan-keuntungan relative
  • Keserasian
  • Kerumitan
  • Dapat dicobakan
  • Dapat dilihat
Tahap penerimana inovasi dapat dikelompokkan ke dalam masyarakat penerima inovasi menjadi beberapa tingkatan, antara lain :
  • Innovator (memiliki sifat atau karakter dasar yang memang menyukai barang)
  • Early adopter (orang-orang yang memiliki otoritas, baik otoritas formal maupun otorotis personal
  • Leggards (lapisan masyarakat yang menerima inovasi paling belakangan.


5. UMPAN BALIK

              Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat, antara lain :
  • Hendaknya jujur
  • Hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas
  • Hendaklah mengenai susuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa
  • Hendaklah jangan bersifat penilaian
  • Hendaklah deskriptif
  • Hendaklah bersifat hasil oriented
  • Hendaklah mempertimbangkan timming, tidak ada patokan tentang waktu.

6. BENTUK-BENTUK UMPAN BALIK

                 Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
  • External feedback
  • Internal feedback
  • Direct feedback atau immediate feedback
  • Indirect feedback atau delaiged feedback
  • Inferential feedback
  • Zero feedback
  • Neutral feedback
  • Positive feedback
  • Negative feedback



referensi : valdhekarundeng.files.wordpress.com/.












VIII. PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN

A.     KEGIATAN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN.
Setiap organisasi pasti memiliki hierarchie/tingkatan yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya.semua ini mengakibatkan terhadap penyelenggaraan komunikasi yang juga mempengaruhi hubungan antar manusia didalam dan diluar perusahaan. Apabila suatu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasi, dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Kegiatan komunikasi mempunyai dua aspek, yaitu aspek aktif yang berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, dan aspek pasif yang merupakan pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Komunikasi juga merupakan alat sosialisasi yang netral (bukan hanya dapat menimbulkan integrasi tetapi juga disintegrasi, dapat menimbulkan kerjasama tetapi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan). Oleh karena itu efek dari komunikasi tersebut tergantung dari maksud dan tujuan si penyampainya.
 B.  PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN, sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu:
  • 1.       Ide atau kejadian yang akan diberitakan,
  • 2.       Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita,
  • 3.       Pesan yang dirumuskan dan disalurkan,
  • 4.       Menginterpretasikan pesan, dan
  • 5.       Tujuan kegiatan pemberitahuan.
Karena adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang. Oleh sebab itu komunikasi banyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, instruksi, dsb.. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atasan dan bawahan berbeda, atasan memberikan perintah/petunjuk (yang mempunyai sangsi disiplin yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi.
 Isi komunikasi vertikal dari atas ke bawah biasanya mengandung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi penting yang mendidik, meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau kohesi (hubungan) karyawan perusahaan. Apakah pola komunikasi itu lebih banyak bersifat instruktif atau hanya sekedar tukar-menukar informasi, hal ini sangat tergantung pada jenis informasi dan relevansinya dengan pekerjaan, yaitu hubungan kerja antara komunikator dengan komunikasi. dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan:
  • §  Garis hierarchie atau tingkatan,
  • §  Wewenang,dan
  • §  Hubungan kerja antar bagian.
Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang-orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak mengganggu kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi demikian dapat dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut apa yang dinamakan “grapevine” (komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi). 
C.     HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Setiap lembaga bisnis haruslah dapat menciptakan hubungan kondusif, baik yang bersifat internal (bertujuan untuk mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial, yang mempunyai efek meningkatnya tingkat produktivitas. Agar kepuasan, loyalitas, dan integrasi individu semakin baik, amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar manusia itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. Kita harus mengetahui kita harus memperhatikan orang lain) maupun eksternal (diperlukan karena pembelian terdapat pada pihak luar perusahaan yang mempunyai karakter dan kedudukan yang berbeda-beda, maka diperlukan pendekatan yang berbeda pula agar dapat mencapai orang tersebut).
Adakalanya strategi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis karena mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan tercerai-berai. Oleh karena itu strategi yang harus kita pakai adalah strategi komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik yang besar, dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau dikonsumsi oleh audiens. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar, yaitu politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi media dalam masyarakat. Oleh studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis yang mendalam terhadap faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.
Hubungan masyarakat menjalankan fungsi dan tugas penerangan di dalam jajaran masing-masing. Penalarannya sebagai wahana komunikasi ke dalam (berusaha menyelenggarakan ke dalam tubuh organisasi) maupun keluar (memberikan informasi kepada masyarakat dan lingkungan). Penyelenggaraan ini berfungsi memfilterisasi, mengelola, dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengelola dan menyaring masukan dari luar menyelenggarakan komunikasi yang sehat kepada masyarakat sehingga mereka mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan.
Hubungan masyarakat disebut juga public relation dengan ruang lingkup kegiatan yang menyangkut baik individu keluar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi.
Tujuan hubungan yang harmonis dengan masyarakat adalah untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang meluangkan bagi lembaga atau organisasi di suatu pihak dan dengan public di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
Fungsi hubungan masyarakat mengandung 3 unsur, yaitu:
1.       Mempengaruhi pendapat.
2.       Cara mempengaruhi dengan penyajian yang dapat diterima, dan
3.       Komunikasi yang digunakan dua orang atau timbal balik.
Apabila kita memperhatikan ketiga unsur tersebut maka akan tampak unsur yang pertama adalah unsur yang umum yang dipergunakan dalam komunikasi, sedangkan unsur kedua dan ketiga adalah unsur yang khusus dipergunakan dalam hubungan masyarakat (humas).

D.     KOMUNIKASI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH (bertujuan untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana agar pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun agenda rapat, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi, untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu kelompok)
Ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikator dalam memecahkan masalah ketika berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil. Suatu pertimbangan mengikuti langkah-langkah akan sangat membantu untuk meningkatkan pertemuan-pertemuan kelompok yaitu yakin akan metode yang digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan, rencanakan jadwal, susunan pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat, mengikuti perkembangan kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.
Metode yang digunakan adalah penting untuk berhati-hati didalam menentukan pilihan metode untuk membuat keputusan. Yakin bahwa metode ini adalah yang terbaik untuk mencapai tujuan. Sewaktu-waktu rapat kelompok tidak diperlukan dan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien dengan langsung diputuskan atau menggunakan komunikasi tertulis. Banyak organisasi yang menggunakan metode kelompok secara luas untuk informasi komunikasi yang penting dan membuat keputusan-keputusan.
Ada keuntungan dan kerugian dalam metode kelompok. Alasan utama yang sering disebutkan untuk menggunakan metode-metode kelompok antara lain:
1.       Keputusan yang berkualitas lebih baik,
2.       Keputusan kelompok membuat perkembangan dukungan yang lebih besar,
3.       Keputusan kelompok dapat menghasilkan suatu tekad yang kuat untuk melaksanakan keputusan tersebut,
4.       Metode rapat atau kelompok menimbulkan resiko yang lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun kerugian metode kelompok diatas ada beberapa pembatasan untuk mempertimbangkannya:
1.       Metode kelompok memakan waktu cukup panjang,
2.       Metode kelompok atau rapat meminta keahlian atau keterampilan pemimpin,
3.       Keputusan kelompok kadang- kadang menggambarkan rata-rata keahlian dalam kelompok, dan
4.       Keputusan kelompok dapat membuat kesalahan dalam menghasilkan dugaan.


referensi :  http://giraw-amirachman.blogspot.com

VII. keuntungan menjadi motivator komunikasi dunia bisnis

1. Point Of Sale Material
Point of sale material merupakan satu bentuk komunikasi produk kepada masyarakat, hal ini dapat dipergunakan sebagai media komunikasi dalam konsep penjualan. Banyaknya produk yang dipasarkan, dengan keragaman yang begitu banyak menyebabkan konsumen dihadapkan dengan pilihan. Suatu perusahaan yang berusahan dengan baik untuk memasarkan dan mempromosikan dengan berbagai media komunikasi, tetapi dalam kenyataan masih banyak konsumen yang belum mengentahui keberadaan produk tersebut. Point of sale – POS merupakan suatu sarana untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk, baik produk lama dan baru, produk khusus atau melakukan penawaran khusus. Apa saja yang termasuk kedalam kategori POS termasuk rak pinggiran, paket dummy, paket tampilan, layar berdiri, ponsel, poster , dan spanduk atau bentuk lainnya seperti sesuatu yang dapat di bawa oleh konsumen, yang mencirikan produk, logo produk dan nama perusahaan, yang secara umum terpasang dan diletakan di tempat yang strategis dekat produk yang ditawarkan atau mendekati dengan produk turunannya atau satu lini. POS juga dapat merujuk kepada suatu sistem yang digunakan untuk mencatat transaksi antara pelanggan dan perdagangan . Point of sale material sering juga disebut dengan istilah point of purchase material yang merupakan bentuk komunikasi dengan adanya suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan kepada konsumen dan masyarakat.

2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan konsumen
Dalam dunia bisnis dan konsep pemasaran dikenal dengan konsep hubungan antara produsen dengan konsumen yang berbentuk tidak langsung, bentuk hubungan ini agar efektif dan efisien sangat ditentukan oleh bagaimana produk dipromosikan, image dan citra perusahaan, dan bagaimana perusahaan dimanajemen. Hal yang perlu di perhatikan adalah bagaimana konsumen mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang produk yang dipasarkan, secara umum konsumen dihadapkan dengan keragu – raguan, kebimbangan, kebingungan dalam menentukan pilihan, hal ini sering di sebabkan oleh kurangnya informasi dan komunikasi antara produsen dengan konsumen sangat sedikit. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi hal ini dapat diperkecil dan produsen dapat meningkatkan cara dan mencari bentuk yang efektif dalam berkomunikasi dengan konsumen, hindari cara memaksa atau cara yang tidak menguntungkan pihak
konsumen, hal ini dapat menyebabkan tidak efektifnya komunikasi dan penjualam. Sebagai contoh buatlah suatu iklan promosi produk dengan memberikan suatu informasi yang jelas dan terperinci, dengan tujuan konsumen memperoleh kenyakinan dan informasi atas produk, bukan memberikan suatu iklan dengan berlebihan dan memaksa, hal ini akan menyebabkan konsumen kecewa dan merasa tertipu oleh bujukan iklan, lihat subbab komunikasi di dalam organisasi. Bagaimana membuat komunikasi dengan konsumen agar lebih efektif dan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan, diperlukan langkah – langkah perbaikan dalam berkomunikasi dengan konsumen. Langkah awal yang dapat ditempuh adalah
dengan memahami lingkungan konsumen dan mengetahui dan memperbaiki kebiasaan komunikasi yang buruk.
Langkah selanjutnya dapat ditempuh dengan, menurut Sri Nawangsari dalam buku komunikasi
bisnis, adalah :
 Jangan memberikan alasan yang sama
 Jangan menilai kualitas produk yang berlebihan
 Jangan menjatuhkan produk sejenis dari perusahaan lain
 Sampaikan informasi yang sewajarnya
 Tanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen
 Bertindak secara arif dan bijaksana.

3. Hubungan Inter-Industri
Dalam perkembangan bisnis modern yang perlu di kaji dan dipertimbangkan adalah aspek hubungan antara satu industry dengan industry lain yang dikenal dengan istilah inter industry relation ship, hal ini digambarkan bahwa suatu produk atau hasil akhir suatu industri tidak hanya dibutuhkan oleh konsumen di pasar, tetapi dibutuhkan juga oleh industri lain untuk digunakan sebagai bahan baku atau bahan pelengkap. Jadi buatlah suatu hubungan bisnis dengan konsumen dan industri lain. Jika terjadi suatu perubahan dari suatu industri, maka akan berpengaruh terhadap industri lain. Maka jika terdapat perbedaan input, maka akan berpengaruh pada konsumen yang memakainya dan berakibat berpengaruh terhadap pihak yang menjual input dan
sebaliknya jika industri yang menjual bahan melakukan atau mengalami perubahan – perubahan tertentu. Hal ini terdapat pengaruh timbal balik yang sesuai dengan prinsip multiplier dalan teori ekonomi dan bisnis.
Bangun dan kembangkan kemampuan kerja sama antar inter industri dengan industri lain, terlebih pada industri yang mendukung kegiatan bisnis perusahaan, agar dapat menjamin hubungan komunikasi yang harmonis dan dinamis, dan jadikan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat dan sarana pendukung kerja sama dan komunikasi.
Maka jika kita analisis tentang hubungan antar inter industry yang dapat dikembangkan
di ketegorikan ke dalam :
1. Hubungan langsung
2. Hubungan tidak langsung
3. Hubungan induksi
Yang menjadi dasar pemilihan hubungan yang akan dilakukan adalah motivasi terhadap
keuntungan yang akan diperoleh, jangka waktu, jenis dan langkah atau prosedur yang akan
ditempuh.

4.  Perilaku Konsumen
Yang yang terpenting lain dalam pemasaran produk dan jasa adalah memahami dan mengetahui bagaimana perilaku konsumen hal ini hanya dapat diketahui dengan cara berkomunikasi dengan konsumen. Memahami perilaku konsumen akan memberikan dampak positif bagi proses bisnis dan keputusan yang harus diambil oleh perusahaan, khususnya dalam konsep pemasaran. Sebagai contoh perilaku pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti kebudayaan, social, pribadi, psikologis, daya beli, gender, prestos dan lain sebagainya. Hal ini perlu dikembangkan konsep komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen. Perilaku konsumen dapat didefinisikan adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari seorang konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Misalkan untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) maka
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang sangat matang.
Dengan memahami akan perilaku konsumen perusahaan dapat mengaplikasikan dalam
beberapa hal, seperti :
1.  untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalkan dapat menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2. perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan yang berhubungan dengan kebijakan publik, misalkan dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak melakukan pembelian seragam sekolah pada saat memasuki tahun ajaran baru, maka pembuat keputusan dapat merencanakan tingkat produksi dan harga jual.
3. pemasaran sosial(social marketing), yaitu penyebaran ide atau konsep di antara konsumen, dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih
cepat dan efektif. Dalam merancang komunikasi pemasaran perlu dikaji proses pengambilan keputusan
pembelian, baik sebelum dan sesuadah pembelian, yang dilakukan oleh seorang konsumen,
proses yang mendasari pengambilan keputusan pembelian, adalah :
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Mengevaluasi alternative
4. Keputusan pembelian
5. Evaluasi pasca pembelian
Jaringan komunikasi pada tingkatan yang paling potensial sebagai pangsa pasar adalah keluarga, keluarga perlu kita pahami sebagai organisasi konsumen pembeli yang terpenting dalam masyarakat, ini sangat dominan dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian, walaupun dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang secara ekonomis tidak potensial. Anggota ini dapat dijadikan
sebagai sasaran dari komunikasi pemasaran. Sebagai contoh bagaimana sebuah iklan menawarkan sebuah
produk mobil keluarga dengan memakai seorang anak sebagai komunikator. Bagaimana dampak positif atau balikan dari iklan tersebut, perlu diteliti tingkat penerimaan konsumen terhadap produk. Sebab keberhasilan suatu produk sangat ditentukan oleh beberapa hal, seperti citra yang positif dari konsumen, citra perusahaan.

5.  Menentukan Strategi Komunikasi
Keberhasilan suatu kegiatan komunikasi ditentukan oleh bagaimana penentukan strategi
komunikasi, Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. Strategi komunikasi yang digunakan dalam kegiatan bisnis mempunyai berbagai tujuan seperti (1) memberikan informasi yang tepat agar komunikasi memperoleh gambaran yang benar terhadap produk yang ada, (2) dimaksudkan untuk menghindari efek – efek psikologis yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya saling pengertian. Komunikasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh setiap orang atau organisasi
untuk mencapai suatu consensus atau tujuan, sehingga apa yang diinginkan tercapai. Dengan kemajuan teknologi pada saat ini telah membuat manusia dapat menciptakan alat dan sarana untuk dapat mencapai keberhasilan komunikasi, dan pada dewasa ini ketergantungan pada komunikasi sangat tinggi, sebeb bidang komunikasi sudah merambah keberbagai bidang, termasuk pada bisnis dan pemasaran. Kemajuan pada bidang media komunikasi dan teknologi informatika yang sangat pesat, diharapkan siapa saja harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk mencapai maksud dan tujuan yang akan dicapai, sebab kemajuan ini telah membawa pengaruh komunikasi secara positif ke berbagai bidang, dan tidak menutup kemungkinan terjadi dampak negative . Kedua aspek ini memiliki fungsi ganda, yaitu : menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal, dan menjembatani “cultural gap” , seperti suatu program yang berasal dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan
sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu untuk dikomunikasikan.
Pada akhirnya siapa saja baik individu dan organisasi dituntut mampu berkomunikasi secara efektif, maka diperlukan pengetahuan tentang strategi komunikasi, dengan mamahami tentang komunikasi, saluran komunikasi, keterampilan komunikasi dan hambatan komunikasi. Sebagai contoh hambatan komunikasi sering dijumpai adalah (1) bahasa, (2) kebisingan, (3) teknik, (4) ruang lingkup pengalaman dan (5) pengetahuan.
Apa saja yang dibutuhkan agar komunikasi lebih efektif, terdapat beberapa persyaratan yang
perlu di perhatikan, yaitu :
1. Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan
4. Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkan
5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan
Sebagai tambahan yang dapat digunakan sebagai penujang dalam melakukan komunikasi yang baik dan efektif, hal ini dapat membantu untuk membuat keputusan komunikasi lebih terarah dan focus pada masalah yang dituju, antara lain :
1. Keterampilan dalam memecahkan masalah
Langkah atau prosedur minimal yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah :
a. Identifikasi masalah
b. Analisa masalah
c. Menyusun criteria untuk memecahkan masalah dan akibatnya
d. Menentukan pilihan
e. Uji coba atas solusi terbaik

2. Keterampilan dalam menuangkan ide dalam bentuk yang sistematis
Merencanakan suatu komunikasi dalam organisasi merupakan hal penting dan banyak
manfaat yang akan diperoleh. Dengan komunikasi menjamin pemanfaatkan sumber daya yang
langka secara efisien, dapat membantu memprioritaskan tuntutan yang berlawanan dan
memberikan arahan yang jelas yang terkait dengan kegiatan operasional sehari – hari. Dengan
komunikasi dapat mengidentifikasi siapa saja yang membawa perubahan dan dapat
memberikan cara terbaik dalam menghadapi perubahan tersebut, lebih lanjut secara organisasi
memberikan telaah untuk kondisi saat ini dan memberikan tolok ukur untuk mengukur
keberhasilan di masa mendatang.
Strategi komunikasi yang dirancang untuk suatu kegiatan tertentu dengan jangka waktu
yang sama atau berbeda dan dapat dijadikan sebagai strategi organisasi, maka strategi
komunikasi yang akan dibentuk perlu memperhatikan : (1) tujuan, (2) sasaran, (3) pesan, (4)
intrumen dan kegiatan, (5) sumber daya, (6) skala waktu dan (7) evaluasi dan perbaikan

referensi : kk.mercubuana.ac.id/files/18043-8-421364559377.

VI. Komunikasi Dalam Bisnis

1. Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal.
Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Ini merupakan sebuah proses terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

2.  Komunikasi Dalam Organisasi
     Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

3.  Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara effektif dan effisien.


4. Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.


referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
               http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
               http://deklory.blogspot.com/2011/04/komunikasi-administrasi.html
               https://id.wikipedia.org/wiki/Iklan